Light Articles. Read Now!

Table of Content

Kisah Cinta 2 Dunia

Ara terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja didengarnya. Seorang roh? Itu berarti Kenzo bukanlah manusia, dan ia pasti datang dari dunia

Kisah Cinta 2 Dunia

Ara berjalan pelan di tengah malam yang sunyi. Udara dingin menggelayut di sekitarnya, membuat setiap hembusan napasnya terlihat jelas. Jalanan di sekitar desa tempat tinggalnya tampak lengang, hanya sesekali terlihat cahaya redup dari rumah-rumah yang masih terjaga. Ia telah terbiasa dengan keheningan malam, namun malam ini ada sesuatu yang berbeda. Sebuah perasaan aneh menghinggapi hatinya, seperti ada yang mengawasi.

Suara Apakah Ituu.....

Setiap langkah Ara terasa berat, seolah tanah yang diinjaknya bukan lagi tanah biasa. Sesuatu yang tak terlihat menyentuh kulitnya, menyelimuti tubuhnya dengan hawa yang tak asing, tapi juga tak bisa dijelaskan. Sejak beberapa minggu terakhir, perasaan itu semakin kuat. Ada yang mengikutinya—bukan manusia, namun entitas yang berasal dari dunia yang tak bisa ia pahami.

"Ara..." Suara itu terdengar jelas di telinganya, membuatnya terhenti di tengah jalan. Suara itu begitu lembut dan penuh makna, namun juga menggugah ketakutan yang mendalam.

Dia menoleh ke sekeliling, mencari sumber suara tersebut, namun hanya kegelapan yang ia lihat. Tidak ada seorang pun di sana. Hatinya berdebar. Ia merasa tubuhnya sedikit lemas, namun ada dorongan yang kuat untuk melanjutkan langkahnya.

"Ara, jangan takut. Aku hanya ingin berbicara denganmu." Kali ini suara itu datang lebih dekat, seperti bisikan yang menyusup di antara angin malam.

Ternyataaaa.......

Ara merasakan sesuatu yang berbeda di udara. Perlahan, bayangan gelap mulai muncul di depannya, membentuk sosok yang perlahan-lahan semakin jelas. Seorang pria, dengan wajah tampan dan mata yang penuh dengan misteri, muncul di hadapannya. Namun, ada yang aneh. Tubuh pria itu tampak buram, seperti kabut yang tak dapat dijelaskan.

"Siapa kamu?" tanya Ara, suaranya sedikit gemetar.

"Saya Kenzo," jawab pria itu dengan suara yang dalam dan memikat. "Saya... seorang roh yang terjebak di antara dua dunia."

Ara terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja didengarnya. Seorang roh? Itu berarti Kenzo bukanlah manusia, dan ia pasti datang dari dunia lain. Namun, ada sesuatu dalam diri Kenzo yang membuat Ara merasa nyaman, meski ia tahu bahwa itu adalah hal yang tidak wajar.

"Tapi... kenapa kamu muncul di sini?" tanya Ara, matanya menatap Kenzo dengan penuh kebingungan.

Kenzo tersenyum, meskipun senyumnya tidak bisa sepenuhnya terlihat, seperti bayangan yang kabur. "Aku terikat pada tempat ini. Dunia kita berdekatan, namun tidak bisa bertemu. Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan, Ara."

Ara terkejut mendengar namanya disebut. "Kamu tahu nama saya?"

Kenzo mengangguk, meski gerakannya tidak terlalu jelas. "Aku sudah mengamatimu sejak lama. Aku merasa... ada sesuatu yang menghubungkan kita. Seperti ada benang tak terlihat yang menarik kita bersama."

Rasa Itu Mulai Timbul

Ara merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Suasana semakin misterius, namun juga ada rasa nyaman yang tak bisa ia jelaskan. Ia tahu bahwa ia tidak bisa sepenuhnya memahami Kenzo, tapi ada daya tarik yang begitu kuat. Perasaan itu semakin lama semakin mendalam, seolah tak bisa dihindari.

"Ara..." Kenzo menyebut namanya lagi, kali ini suaranya terasa lebih hangat. "Aku tahu ini sulit untukmu, tapi aku tidak bisa pergi. Aku terperangkap di sini, di antara dunia manusia dan dunia roh. Aku ingin ada di sampingmu, meskipun aku tahu aku bukanlah yang kau harapkan."

Ara merasa ada perasaan yang mengalir di dalam dirinya. Meskipun ia tahu Kenzo adalah roh, ada sesuatu yang membuatnya ingin lebih dekat. Ia tidak takut, malah ia merasa seperti ada yang hilang dalam hidupnya jika tidak ada Kenzo. Cinta itu tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

"Tapi... bagaimana kita bisa bersama?" Ara bertanya dengan suara lembut. "Aku manusia, dan kamu..."

"Saya roh. Itu benar," jawab Kenzo. "Namun cinta tidak mengenal batas. Bahkan dunia yang berbeda pun bisa menyatukan dua jiwa jika mereka memang saling mencintai."

Ara mendengarkan dengan penuh perhatian. Setiap kata Kenzo terasa seperti petunjuk untuk mengerti lebih dalam tentang sosok yang ada di hadapannya. Meskipun kenyataannya terasa tak masuk akal, perasaan yang ia rasakan begitu nyata. Ia merasa tidak kesepian lagi.

Malam itu, Ara dan Kenzo berbicara lebih banyak. Waktu terasa berjalan begitu cepat, meski hanya beberapa jam yang telah berlalu. Kenzo menceritakan kisah hidupnya, bagaimana ia terjebak di dunia roh setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Sejak saat itu, ia terjebak di antara dua dunia, tidak bisa pergi ke dunia roh sepenuhnya, dan juga tidak bisa hidup seperti manusia.

Hari-hari berlalu, dan pertemuan mereka semakin intens. Setiap malam, Ara akan pergi ke tempat yang sama, di mana ia bisa bertemu dengan Kenzo. Mereka berbicara tentang segala hal—tentang dunia manusia, tentang dunia roh, dan tentang perasaan mereka. Ara tahu bahwa ini adalah hubungan yang tak mungkin dimengerti orang lain, tetapi ia tidak peduli. Ia merasakan cinta itu ada di dalam dirinya.

Namun, semakin lama Ara semakin merasakan betapa sulitnya hubungan ini. Kenzo, meskipun hadir dalam bentuk roh, tidak bisa sepenuhnya merasakan dunia manusia. Mereka tak bisa menyentuh satu sama lain, tak bisa merasakan kebahagiaan fisik yang bisa dinikmati oleh pasangan biasa. Ada rasa kesepian yang datang setiap kali mereka berpisah, meskipun cinta mereka tetap kuat.

Kenapa Secepat Itu.....

Pada suatu malam yang gelap, Kenzo mengungkapkan sebuah rahasia yang membuat hati Ara terhenti. "Aku harus pergi, Ara," katanya dengan suara yang penuh kesedihan. "Aku tidak bisa terus terjebak di dunia ini. Aku harus melanjutkan perjalanan ke dunia roh."
"Apa maksudmu?" Ara bertanya, merasa takut kehilangan Kenzo.

"Jika aku tetap di sini lebih lama, aku akan kehilangan diriku sendiri. Aku akan menghilang, dan tidak ada yang bisa mengingat aku lagi." Kenzo menundukkan kepala, seolah merasa sakit. "Cinta kita harus berhenti di sini, Ara."

Air mata mulai mengalir di pipi Ara. "Tidak! Aku tidak mau kehilanganmu, Kenzo."

Kenzo mengulurkan tangannya, meskipun hanya berupa bayangan kabur. "Aku selalu ada di dekatmu, meskipun aku tidak bisa bersamamu seperti manusia. Aku akan tetap mengawasimu, Ara. Di dunia ini, dan di dunia yang lain."

Dengan kata-kata itu, Kenzo mulai memudar. Ara merasakan sebuah kekosongan yang mendalam saat sosok Kenzo menghilang perlahan-lahan. Namun, meskipun Kenzo pergi, cinta mereka tetap ada, terikat dalam dua dunia yang berbeda.

Setiap malam, meskipun Kenzo tidak bisa lagi muncul di hadapannya, Ara merasa kehadirannya tetap ada. Ada rasa hangat yang selalu menemani, seperti sebuah pelukan yang tak terlihat, mengingatkan Ara bahwa cinta mereka abadi, meskipun terpisah oleh batas dunia.

.........Tamat.........


Manusia biasa yang suka membaca, menulis dan berbagi

Posting Komentar