Light Articles. Read Now!

Table of Content

Ghost In Love (Cerpen masdoly 2024)

Setiap kali malam tiba, Lestari selalu meminta Dimas untuk tidak keluar rumah, terutama menjelang tengah malam.

Ghost in Love

Di sebuah kota kecil yang terletak di pinggiran hutan, terdapat sebuah desa yang dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan suasana yang tenang. Desa itu, meski jarang terdengar di dunia luar, menyimpan banyak cerita yang beredar dari mulut ke mulut, tentang berbagai kejadian aneh yang menimpa penduduk setempat. Salah satunya adalah cerita tentang Kuntilanak yang diyakini sering muncul di malam hari.

Namaku Dimas

Di desa ini, tinggal seorang pemuda bernama Dimas. Dimas adalah seorang mahasiswa yang baru saja menyelesaikan studinya di kota besar dan memutuskan untuk tinggal di desa ini, menikmati ketenangan setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan yang sibuk. Dimas menyewa sebuah rumah kecil yang terletak di ujung desa, di dekat hutan. Rumah itu tampak sederhana, namun cukup nyaman. Pemandangannya yang asri dan suasana malam yang sunyi membuatnya merasa damai.

Suatu malam, setelah beberapa minggu tinggal di desa itu, Dimas bertemu dengan seorang gadis bernama Lestari. Ia pertama kali bertemu Lestari di sebuah kedai kopi kecil di tengah desa. Lestari adalah seorang perempuan dengan rambut panjang yang tergerai indah, kulitnya yang putih bersih, dan matanya yang besar, penuh misteri. Meski wajahnya memancarkan ketenangan, ada sesuatu yang membuat Dimas merasa aneh setiap kali menatapnya.

Panggil Saja Aku Lestari

Lestari adalah gadis yang sangat pendiam, jarang berbicara, dan sering terlihat berjalan sendirian di tengah malam. Namun, anehnya, setiap kali Dimas melihatnya, hatinya berdebar-debar. Meskipun pertemuan mereka pertama kali terasa canggung, tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk saling mengenal. Lestari mulai menjadi bagian dari kehidupan Dimas, dan mereka pun jatuh cinta.

Namun, ada hal yang tak bisa Dimas mengerti. Setiap kali malam tiba, Lestari selalu meminta Dimas untuk tidak keluar rumah, terutama menjelang tengah malam. “Jangan pergi ke hutan malam-malam,” ujarnya dengan suara yang agak terbata. "Ada hal-hal yang lebih baik tidak kamu ketahui."

Dimas tak begitu menggubris peringatan itu, merasa bahwa Lestari hanya khawatir. Namun, perasaan aneh itu semakin menggelayuti dirinya. Pada suatu malam yang sepi, Dimas memutuskan untuk mengikuti Lestari. Ia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Penasaran Mulai Menghantuiku

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Dimas diam-diam mengikuti langkah Lestari yang menuju ke tepi hutan. Dengan hati-hati, ia melangkah perlahan, memastikan agar tak terdengar oleh gadis itu. Lestari berjalan tanpa suara, tubuhnya bergerak dengan lincah, seolah tidak ada yang bisa menghalanginya. Sesampainya di sebuah pohon besar yang berada jauh di dalam hutan, Lestari berhenti. Ia menatap ke arah langit malam yang penuh bintang.

Tiba-tiba, tubuh Lestari bergetar. Dimas menyaksikan dengan cemas ketika tubuh Lestari mulai berubah. Rambut panjang yang semula terlihat indah kini terurai dengan cara yang mengerikan. Wajahnya yang cantik mulai berubah pucat, dan matanya yang semula lembut kini bersinar merah. Perlahan, tubuh Lestari tampak semakin melayang, hingga akhirnya ia terbang di udara, suara angin yang menderu mengiringi gerakannya.

Ternyata Dugaanku Selama Ini Benar Adanya!!

Dimas terkejut dan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Gadis yang selama ini ia cintai ternyata bukanlah manusia biasa. Lestari adalah seorang Kuntilanak. Sebuah roh penasaran yang mencari pembalasan atas kematian tragisnya.

Lestari berputar-putar di udara, kemudian menoleh ke arah Dimas. Suaranya yang lembut kini berubah menjadi suara yang mengerikan, menggetarkan tulang. "Dimas," ucapnya dengan nada rendah dan penuh kemarahan, "Kamu tahu sekarang apa yang aku sembunyikan. Aku... adalah bagian dari malam yang gelap ini."

Dimas terdiam, tubuhnya membeku oleh ketakutan. Ia ingin lari, namun entah mengapa ia merasa terikat oleh mata Lestari yang kini tampak penuh penderitaan.

Lestari terbang turun mendekat, lalu berhenti tepat di depan Dimas. "Aku bukanlah manusia lagi," kata Lestari pelan, suaranya berubah lembut meskipun masih ada nada kesedihan. "Aku tak bisa kembali ke dunia yang kau kenal. Aku adalah bagian dari kegelapan yang tak bisa dilupakan."

Dimas menatap Lestari dengan mata penuh kasih, meskipun hatinya dipenuhi ketakutan. "Aku tetap mencintaimu," kata Dimas, meskipun suara hatinya terasa bergetar. "Apapun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu."

Lestari terdiam. Raut wajahnya yang semula penuh amarah dan kesedihan perlahan berubah menjadi lembut. "Tapi aku tak bisa bersamamu, Dimas. Cinta kita tak bisa bertahan di dunia ini. Aku sudah mati, terperangkap dalam kutukan yang tak bisa dilepaskan."

Semua Sudah Berakhir

Air mata mulai mengalir dari mata Lestari, namun ia segera terbang menjauh, hilang ke dalam kegelapan malam. Dimas berdiri terpaku di tempatnya, hatinya hancur. Ia kini tahu bahwa cintanya pada Lestari adalah sebuah kisah yang tak bisa terwujud. Cinta antara manusia dan makhluk tak kasat mata.

Sejak malam itu, Dimas tak pernah lagi melihat Lestari. Namun, setiap malam ia masih merasakan kehadirannya, terutama di tengah hutan, tempat yang dulu menjadi saksi bisu dari cinta yang tak kesampaian. Dimas kini mengerti, bahwa terkadang, cinta tak selalu bisa bersatu dengan kenyataan.

Dalam kesendirian malam yang sunyi, Dimas sering mendengar suara angin yang berbisik lembut, "Aku akan selalu mencintaimu, meski kita tak bisa bersama."

Manusia biasa yang suka membaca, menulis dan berbagi

Posting Komentar