Light Articles. Read Now!

Table of Content

Cerita Horor Driver Ojek Online Mengantar Penumpang Gaib

Tak lama berselang beberapa teman ojek online datang dan memesan "wedang" juga. Sekitar ada 5 teman ojol termasuk saya akhirnya kami saling bercerita

ojek online
Ojek Online - Halo, selamat pagi, siang, sore dan malam. Pada kesempatan kali ini Masdoly akan memberikan kisah-kisah mistis yang mengerikan dan lucu. Pada episode kali ini masdoly akan memberikan kisah tentang hantu ojek online yang kebetulan kisahnya langsung diperoleh oleh teman masdoly disaat nongkrong sesama ojol di sebuah angkringan di Jogja. 

Cerita ini dialami teman masdoly yang dimulai dari order fiktif okek online penumpang yang hilang sampai menyasar ke kuburan. Nah penasaran ceritanya seperti apa? Langsung aja baca dari awal sampai akhir.

Secangkir Kopi Panas dan Obrolan Hangat di Pangkalan Ojek Online

Waktu itu saya nyampe di pangkalan jam 12.00 malam, karena angkringan masih buka akhirnya saya pesen kopi buat menghangatkan badan. Kebetulan malam itu cuaca di Jogja lagi dingin-dinginnya. Tak lama berselang beberapa teman ojek online datang dan memesan "wedang" juga. Sekitar ada 5 teman ojol termasuk saya akhirnya kami bercerita "ngalor-ngidol". Sampai akhirnya ada satu teman yang bercerita pengalamannya ketika mengantarkan orderan. Semua mata dan telinga teman-teman fokus menuju teman yang bercerita pengalamannya yang asik dan menegangkan.

Cerita Si Jarwo

Waktu dia pernah dapet orderan sekitar 1.30. Mau di cancel tapi rasanya sayang menimbang kondisi badan masih lumayan seger, soalnya baru "on" jam 10 an malam waktu itu.Memang sekalian karena dia butuh uang dan di profesional akhirnya orderannya diambil pas setelah dipasang kuotanya.  Aplikasi driver dibuka dan segera menghubungi penumpang melalui pesan singkat. Saya lalu bertanya ke Jarwo:"Emang di mana posisi orangnya Wo?" Jarwo menjawab sambil bergidig kayak orang kedinginan "Ihhhh. anuu.... posisinya katanya didaerah kandang menjangan"  

Sepengetahuan saya daerah situ ada makam dan yaa lumayan gelap banget dan banyak pohon. Daerah sana tuh sepi banget jam 1.30 gitu. Mungkin 11.00 aja udah sepi. Kemudian si Acil nyeletuk:'Truuss piyee wo, gasss?", "ya piye meneh i cil kudu tak gass no". Jarwo meneruskan ceritanya "Juk penumpange ngomomg di dekat ATM nganggo klambi putih (lalu penumpangnya ngomong di dekat ATM pake baju putih) ". 

Mencari ATM

Setahu saya dan daerah itu banyak pohon gitu jadi enggak ada ATM. Tapi ternyata Jarwo tetep pengen ke sana dan atanya penasaran juga ama daerah itu. Lokasi penumpang itu gelap banget daerahnya, 

Singkat cerita akhirnya jarwo bertemu sama sekuriti daerah sana dan nanya ada apa enggak ATM terdekat. Sebelum jarwo bertanya security bertanya mendahului jarwo: "Kenapa Mas, kok dari tadi ngalor-ngidul le numpak motor koyo ngukur dalan wae?" . Dengan senyum sedikit dikulum jarwo menjawab" Anuu maass, saya lagi mencari ATM di sekitar sini, soale saya dapet orderan bokong (baca:penumpang)".  Lantas seecurity itu mengerenyitkan keningnya sambil membelai janggutnya yang lebar bak artis india. Tak lama kemudian security itu berkata "Oh di sini ada beberapa sih ATM tapi lebih ke utara, coba mase telpon aja penumpangnya. Sambil mengeluarkan gawai sentuh besutan siomay jarwo berkata "njih pun mas matur nuwun njih".  

Orderan "Fiktif" Apa Bukan Ya?

Apakah ini yang dinamakan orderan fiktif ya?" batin Jarwo. Akhirnya dicoba jarwo untuk nelpon beberapa kali tulisannya di gawai siomaynya jarwo "berdering...".  Setelah dia nelpon  akhirnya si penumpang yang ditelepon tadi ternyata ada suara ketawa, yaaa cewek ketawa "ngikiik kayak kuda liar". "Aseem ih, malah digeguyu ki piye?"  gumam jarwo.  

Setelah masuk di tempat sesuai titik penumpang jarwo mulai jalan pelan-pelan sambil melihat "map" di gawai pintarnya. Tepat saat itu dilihat jarwo pesanan saya pelanggan namanya Ester dia tuh minta jarwo untuk menjemput dia di daerah kandang menjangan dan jarwo pikir "lumayanlah dapat pelanggan cewek malam-malam siapa tahu bisa jadi nganu hehehe"

Akhirnya Datang Juga!

Tetapi ternyata itu salah. Ketika jarwo ke sana, dia ngerasa nggak enak tapi tetap harus kesana. Singkat cerita akhirnya  bertemu dia di timur kandang menjangan. Kalau dilihat-lihat  dia sebagai seorang wanita yang Oke, langsing rambut panjang, dan bajunya normal-normal kayak orang kantoran gitu. "Salahnya dia nggak mau kasih lihat mukanya dia ke saya, ya saya nggak masalah" kata Jarwo sambil nyruput wedang jahenya. Saya ngomong ke dia "ke daerah jakal kan mbak?",  "Iya Mas.." jawab gadis itu tanpa memperlihatkan mukanya dia. "truusss...?" mono nyeletuk penasaran.  Ya udah ku bilang aja "ya udah silakan naik ya mbak" naik tanpa membalas apapun.  

Profesionalisme Jarwo Sebagai Ojol

Sebagai seorang driver ojol ya saya bertanya-tanya "dari mana Mbak?"  apa segala macem tapi dia diem dan dia adalah satu-satunya pelanggan paling diem yang pernah saya anter. LAma kelamaan saya merasa makin gak enak. Apalagi saat dia megang pinggang saya. Karena kaget tiba-tiba saya ngerem kecil.  Lantas dia megang tangan sebelah sini saya. Waduuhh sungguh merasa dingin walaupun saya pakai jaket dobel. 

Saya ngerasa ada yang aneh di situ. Saat saya sampai jakal setelah ringroad utara,  saya merasa motor ini kok semakin ringan, semakin saya bawa semakin ringan dan ternyata saya bener guys, ternyata perasaanku dari awal sampai akhir itu bener. Tiba-tiba cewek itu hilang pas sampe tujuan. Sontak saja saya langsung panik dong. Saya nelpon dia tapi nomornya enggak bisa dihubungin . Lantas saya nelpon CS dari kantor ojol saya,  tapi CS itu pun nggak bisa hubungin.  Secara profesional saya khawatir akan keselamatan pelanggan saya. 

Akhir Cerita Yang Nganuuu....

Saat saya balik lagi saat pertama saya jemput dia di timur kandang menjangan ternyata helm saya masih ada di pinggir jalan. Ternyata helm saya masih ada di pinggir jalan, dan saya bingung.  Dan satu hal yang saya inget "di saat saya bersentuhan dengan dia di tangan kiri saya yang sampai saat ini masih ada tanda merah" kata jarwo sambil menjulurkan tangannya dan memperlihatkannya kepada kami". 

Kami pun semua hening dan merasa merinding kecil. Jam sudah menunjukkan pukul 2.30 pagi. Satu persatu kami mematikan aplikasi driver di gawai sentuh dan mulai pulang ke rumah masing-masing.

Naah, demikianlah cerita horor singkat dari pengalaman si jarwo. Jika ada kritik dan saran monggo dicoret-coret di kolom komentar.

 . 

Manusia biasa yang suka membaca, menulis dan berbagi

Posting Komentar