Light Articles. Read Now!

Table of Content

Cerita Horor Di Lantai 4 Kampus Selatan Jogja

Cerita Horor - Di tengah lorong saat melintasi kelas di dekat kamar mandi aku melihat seseorang gadis sedang berdiri di dekat jendela.
cerita horor


Cerita Horor - Kalian pernah gak ngalamin skripsi macet seperti arus balik  yang padat merayap di jalan tol? Aku pernah! dan aku nyaris depresi karena kejadian itu terus berulang. 

Prolog

Oh ya! perkenalkan namaku Dewa, kebetulan aku mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi negeri yang sangat terkenal di kota Jogjakarta. Selama di kota ini aku merasa nyaman banget dari makanan sampe bajunya, harganya terjangkau walaupun via wesel (mengerim dan mengambil uang dari kantor pos) semua transferan dari orang tuaku tidak terlalu banyak, tapi bisa bikin aku hidup bagaikan raja di kota ini.  Aku bahkan bisa nabung untuk beli keperluan kuliah dan lain sebagainya. Di sisi lain aku nyadar ternyata kuliah disini berat. Waktu SMA aku selalu rangking sepuluh besar, eeh pas kuliah aku hanya selevel buih-buih ombak laut di selatan. 

Pindah kos

Temen-temenku bisa ngerjain tugas-tugas dengan mudah, sementara aku? mikirin judul makalah aja bisa sampai sembelit. Tak selang berapa dekade lalu Ortu pensiun, akhirnya aku terpaksa pindah kos yang lebih murah, meski jaraknya jauh dari kampus. Soal makanan aku juga harus ngirit. Kadang aku hanya makan sekali dalam sehari (porsi jumbo..wkwkwk).  Tiap kali aku di kamar dan lihat bungkus rokok "mahal"  yang kosong rasanya kayak mau ngampet nangis karena ... Udah gak bisa beli lagi boro-boro mikirin rook bungkusan mau makan di angkringan aja aku harus perhitungan. Setahun terakhir ini aku banyak banget melamun dan menjauh dari temen-temen. 

Teman Akrab 

Medo temen terbaikku sampe sekarang juga jarang primary sama aku, yaa bukan salah dia sih, aku aja yang selalu menolak ajakan dia habis ... mana bisa aku ikutin gaya hidupnya nongkrong di mall nonton movie di warnet (jamanku dulu mau nonton pilem bisa di warnet utara gramedia) tiap akhir pekan searching kaset terbaru di seluruh penjuru kota.  Ya mungkin dulu aku masih bisa "ngancani" tapi sekarang gak bisa. Kalo Aku masih ngintilin dia bawaannya sakit hati jadi. Healingku menghindar. 

Skripsi oh Skripsi..

Semester ini adalah jadwal aku ngajuin proposal skripsi. Ortu sudah peringatin kalo aku gak selesai skripsi semester ini, maka semseter depan dia gak sanggup bayarin kuliahku. Jadwal sudah dibuat dan aku dapet dosen pembimbing yang terkenal sangat sulit. Banyak kudenger cerita serem dari kakak tingkat. Pokoknya kalo dapet dosen itu harus siap secara fisik dan mental, mana lagi ada info beredar kalau dosen pembimbingku bakal ke luar negeri 3 bulan lagi.. "Whaaatt...??" artinya aku harus bisa dapetin ACC proposal kurang dari 3 bulan. Dan ternyata aku tidak berhasil. 

Percayalah ... ACC proposal yang mudah itu hanya ada dalam dongeng semata. Aku sampai harus ganti judul sebanyak 5x dan itupun belum bisa memenuhi standar dosen "hebat" itu. Seminggu lagi dosen pembimbingku pergi ke luar negeri. Aku hanya punya waktu sedikit. Kalo proposal belom juga di ACC bisa-bisa skripsiku mundur dan itu bakal bikin aku gila. Siapa yang bakal bayarin kuliahku semester depan? 

Angin Segar Bro....

Hari ini aku ngadem di perpustakaan sambil melamun sambil menatap nanar proposalku yang penuh coretan merah dan biru. Tadinya aku mau membuat proposal baru namun sampai siang aku juga gak nemuin ide. Sampai akhirnya bahuku dicolek seseorang. ternyata Medo udah berdiri di belakangku. Dia tersenyum sambil merhatiin wajahku "kok galau banget sih?" tanya Medo. dengan dingin aku hanya nyengir kuda sembrani. Hmmm...kadang aku gak percaya hidup Medo sangat mulus udah keren, pinter dan kaya, proposalnya juga sudah di ACC awal semester ini. Kabarnya dia bahkan udah hampir bab akhir padahal dosen pembimbingnya sama dengan aku. Kayaknya roda berputar itu gak berlaku buat Medo. ditolak lagi? tanya Medo kepadaku. Kemudian aku mengangguk. Mau gak aku bantuin? tanyanya lagi. "oiya aku denger Prof Heidi sedang tertarik pada satu judul, mungkin agak berat di penelitiannya namun kurasa yang penting ACC dulu aja" tambah Medo. Seketika mataku melotot rasanya ada angin segar berhembus di wajahku. "Mmmm...kalo kamu mau kita ketemu agak sorean di lantai 4 ya di tempat kita biasa nongkrong, soalnya aku masih ada acara ... Gimana?" tanya Medo, aku mengangguk penuh semangat dan mengucapkan terima kasih pada Medo. Walau bagaimanapun  dia tetep sohabatku yang baik, meski aku menjauh.

Kejadian Yang Sangat Membagongkan..!!

Hari telah cerah tidak seperti biasanya, aku duduk di selasar lantai 4. Disana cukup sejuk hanya ada 6 orang disana. Aku segera membuka buku untuk membunuh waktu. Belum sampai 5 menit mataku berat, rasa kantuknya gak bisa kutahan. Seketika aku tertidur dan terlonjak kaget saat kepalaku kejedot tembok di belakang. Saat aku membuka mata, aku baru sadar selasar udah sepi dan hari hampir magrib. Medo belum juga datang tiba-tiba aku kebelet pipis dan masuk lorong kelas kamar mandinya berada. 

Gadis Cantik Nan Vintage

Di tengah lorong saat melintasi kelas di dekat kamar mandi aku melihat seseorang gadis sedang berdiri di dekat jendela. Aku sempet berhenti, sebab aku tertarik sama cara berpakaiannya. "Apa sekarang model pakaian kembali ke vintage?" tanyaku dalam hati. wanita yang kulihat memakai rok warna coklat muda selutut yang mengembang, serta kemeja warna cream yang dikancingkan sampai ke leher. Rambutnya panjang sedikit ikal dan wajahnya tampak bersih mulus "mungkin dia mahasiswa baru kali ya?" gumamku dalam hati lagi karena aku belum pernah melihatnya. Aku segera ke kamar mandi dan mengosongkan kantung kemih daann rasanya lega ... aku mengecek ponsel berlayar hitam putih dengan tulisan sebaris dan suara notifikasi monoponi dan mendapat kabar dari Medo kalau 15 menit lagi dia datang. Aku segera keluar dari kamar mandi. Saat melintasi kelas gadis itu masih ada, kali ini dia melambai ke arahku,  "kamu manggil aku?" tanyaku kepada gadis itu, dia hanya tersenyum. Wajahnya emang cantik banget. "adek baru skripsi ya?" tanya gadis itu kepadaku. Sebenernya dia tampak lebih muda dan aku heran karena dia memanggil aku adek. seketika tanpa basa-basi aku mengangguk keheranan sambil bertanya dalam hati "bagaimana dia tahu aku sedang bikin skripsi?". Kemudian gadis itu berkata lagi kepadaku "kalo gak kuat lepasin aja dek". Maak Jleeeb*(^(&#Q?.';. Aku semakin terbengong-bengong. Kepalaku kayak jadi ringan, matku jadi sedikit kabur sambil mengedip-ngedipkan mata. "Sini dek ikut aku" Ujar gadis berparas cantik nan vintage tadi. Ternyata dia udah berada diluar kelas. Seperti kerbau yang dicocok idungnya lantas aku ikutin dia yang ternyata membawa aku ke kamar mandi. Dia terus tersenyum dan aku merasa wajahnya makin glowing kayak ada pendar putih. "Lihat disana!" tunjuknya keatas, lalu dia berbisik tepat di telingaku "lepasin aja kalo berat", Saat aku mengangguk seketika segalanya jadi gelap. Aku seperti masuk di tempat yang gak ada cahayanya. Sampe akhirnya aku denger suara orang memanggil namaku 

Sang Juru Selamat, Medo!!!

"HaaloooOOO! sadar Wa, ayo bangun !!!" Aku membuka mata dan melihat wajah Medo yang sangat khawatir, dia sangat khawatir melihat keadaanku saat itu. "Aku tau hidupmu berat, tapi bukan berarti kamu bisa ngelakuin ini" Ujar Medo kepadaku. Dengan ekspresi bingung dan bertanya aku menjawab " Laaahg memangnya aku kenapa?" Dengan sedikit gemetar Medo menunjuk keatas. Ternyata apa yang terlihat, sebuah tali menggantung dan terayun-ayun. Sontak aku lansung terperanjat "HAAH?"... gagagagaaadis cantik nan vintage itu tadi kemana?" kataku nyaris histeris. Medo segera membimbingku untuk bangkit sambil bertanya lirih kepadaku "gadis mana wa?".."tadi ada gadis disini sama aku rambutnya panjang. pake rok mmuu..." belum sempat kujelaskan tiba-tiba Medo memotong perkataanku "ssstt ...!!" Medo menyuruh aku diam. Suasana jadi semakin mencekam. Sambil memegang tanganku Medo berucap terpatah namun pasti "pokoknya kita keluar dulu sekarang. cepet. cepet!". Medo memapahku dan kami bergegas keluar dari gedung. Perjalanan turun menuju lantai dasar terasa lama dan Medo hanya terdiam, wajahnya sangat tegang. Barulah saat kami di lantai bawah Medo bernapas lega. "Ada apa si, do?" tanyaku kepa Medo. Dengan sigap Medo menjawab pertanyaan heranku "Hmmmm. Kayaknya. kamu barusan ketemu mba Mery Wa" Sontak aku terkejut bagaikan hujan tanpa air "hah?... maksudmu mba Mery yang itu?" Medo mengangguk. Seketika badanku kaku rumor mengenai mba Mery sudah sering aku denger, namun aku tidak percaya bakal mengalaminya sendiri. 

Kisah Mbak Mery

Konon katanya, mbak Mery ini mahasiswi yang stres karena masalah skripsi lalu bunuh diri di kampus. Saat itu mbak mery sudah berupaya segala macam cara untuk dapat menyelesaikan skripsinya, tetapi pintar saja ternyata tidak cukup untuk menyelesaikan skripsi. Mbak Mery merupakan mahasiswi yang pintar, cantik dan kaya serta terkenal di jamannya. Beliau adalah orang yang selalu mulus jalan hidupnya dan tidak pernah ada hambatan dalam melakukan apapun. Karena keadaan yang membuatnya menjadi malu sehingga ia mengakhiri hidupnya dengan menggantugkan dirinya tepatnya di kamar mandi lantai4. Itulah mengapa gaya berpakaiannya sangat kuno sebab dia memang bukan berasal dari dunia dan zaman ini. 

Waktunya Pulang

Kami segera berlari ke parkiran, disana kami meceritakan semuanya pada satpam. Dengan sigap dan  inisiatifnya satpam itu mengecek kamar mandi lantai 4. Saat dia turun dia bilang tali gantungan itu sudah tidak ada. Satpam itu menyuruh kami pulang dan menasehati kami agar tidak ke lantai 4 saat magrib sendirian Medo mengajakku mampir ke sebuah angkringan di dekat gereja pugeran dia memesan teh hangat untuk meredakan gemetar di seluruh tubuh kami. Medo masih memandangku ragu dan khawatir. Aku mengangguk memahaminya lalu berkata "Do ... meski hidupku berat, aku gak akan pernah melakukan hal gila itu percayalah sama aku!" ujarku pelan namu  pasti kepada Medo. Medo tersenyum lalu menepuk bahuku sambil berkata "aku akan bantu kamu sebisa mungkin, pokoke jangan khawatir dan jangan menjauh lagi janji?" aku tersenyum mendengar ucapan Medo dan mengangguk Medo ikut tersenyum lega. Setelah itu Medo ijin pamit duluan, karena dia bilang dia ada janjian sama temennya untuk garap bab selanjutnya. Gak lama berselang hp nokia 5110 bunyi ada sms masuk yang ternyata dari Medo dia bilang ... "sorry ya tadi aku gak bisa dateng karena ada urusan mendadak". 
"GuubbraaaAAKKK..."Lantass yang ngajak pulang sama meseen teh dan bayar tadi siapaaaa???" 

Aku berharap kalian gak ngalamin kejadian seperti aku. Oiya  saran dari aku pribadi kapanpun dan dimanapun kalian berada jangan pernah sendirian ditempat sepi apalagi sampe larut malem. Sekian dulu cerita dari Masdoly, nanti kita sambung lagi yaaa. Oiya kalo cerita ini menarik mungkin bisa di share ke teman-teman, atau kalau ada yang satu server bisa cerita di kolom komentar di bawah..Rahayu...

Manusia biasa yang suka membaca, menulis dan berbagi

Posting Komentar